top of page

Pasar Kerja Indonesia yang Sedang Suram

Mari kita bicara tentang pasar kerja di Indonesia yang tahun ini kelihatannya benar-benar berat. Media ramai membicarakan bahwa puluhan ribu orang di seluruh negeri elah kehilangan pekerjaan, dan ini terjadi di mana-mana, mulai dari pabrik hingga restoran dn diberbagai daerah.


Hingga Oktober tahun ini, pemerintah melaporkan lebih dari 53.000 orang telah di-PHK. Pabrik-pabrik tampaknya paling terpukul, dengan hampir setengah dari mereka yang kehilangan pekerjaan berasal dari sektor manufaktur.Ā 


Beberapa daerah merasakan dampaknya lebih parah daripada yang lain. Jawa Tengah, Banten, dan Jakarta, yang merupakan pusat industri besar, mengalami PHK terbanyak. Ini masuk akal – tempat-tempat ini adalah semacam motor ekonomi, jadi ketika ada perlambatan di sana, dampaknya akan terasa disana lebih dulu.


Bukan hanya manufaktur yang kesulitan. Pariwisata dan perjalanan belum sepenuhnya pulih dari pandemi, yang berarti lebih sedikit pekerjaan di hotel dan restoran. Bahkan pertanian dan perikanan menghadapi perubahan harga dan masalah lingkungan, yang menyebabkan terjadinya kehilangan pekerjaan.


Belum lagi semakin kini semakin sering kita baca di media, baik yang konvensional maupun di media sosial, mengenai keluhan kaum milenial dan Gen Z yang merasa pesimis tentang prospek pekerjaan saat ini.Ā 


Biro Pusat Statistik menempatkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen dari Jumlah angkatan kerja sebanyak 149,38 juta orang berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024Ā 


Ternyata menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pengangguran di Indonesia Didominasi Gen ZĀ yang rentang usianya anara 18-24 tahun.


Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kedua situasi ini termasuk kondisi ekonomi global yang tidak menentu, persaingan yang ketat, dan perubahan dalam preferensi pekerjaan.


Ekonomi global yang lesu telah mengurangi permintaan untuk produk dan jasa dan ini berdampak pada lapangan kerja di berbagai sektor. Belum lagi banyaknya barang murah yang masuk dari luar negeri, membuat perusahaan Indonesia sulit bersaing.


Ekonomi global mengalami perlambatan yang signifikan. Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, menghadapi tantangan ekonomi yang mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi.Ā 


Ketegangan geopolitik, seperti konflik di beberapa wilayah dan ketidakpastian politik di negara-negara besar, telah menciptakan ketidakpastian di pasar global yang membuat investor dan perusahaan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan bisnis.


Tingkat inflasi yang tinggi di banyak negara telah memaksa bank sentral mereka untuk menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter yang ketat ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi, tetapi juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.Ā 


Perubahan iklim dan bencana alam yang semakin sering terjadi juga berdampak pada ekonomi global. Sektor pertanian, misalnya, sangat terpengaruh oleh perubahan cuaca ekstrem.


Indonesia, sebagai bagian dari ekonomi global, juga merasakan dampak dari kondisi ini. Penurunan permintaan ekspor, ketidakpastian investasi, dan tekanan inflasi adalah beberapa tantangan yang dihadapi. Bisnis juga menjadi ragu-ragu dan kurang mau merekrut. Semakin banyaknya lulusan baru yang memasuki pasar kerja juga menjadikan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat


Dalam menghadapi kelesuan perekonomian global banyak perusahaan mengambil angkah-langkah penghematan biaya, termasuk PHK. Banyak Perusahaan menjalani restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi dan ini seringkali juga berakibat pada perampingan tenaga kerja.


Sementara itu kemajuan teknologi seperti otomatisasi dan digitalisasi telah mengurangi kebutuhan akan beberapa jenis pekerjaan sementara perubahan dalam perundangan dan peraturan tenaga kerja juga mempengaruhi stabilitas pekerjaan.


Pemerintah menyadari bahwa situasinya memburuk, dan berusaha mendorong bisnis untuk beradaptasi serta berusaha menjaga agar ekonomi lebih stabil. Mereka juga memastikan pekerja yang di-PHK mendapatkan pesangon dan manfaat yang layak.


Untuk mengurangi PHK yang banyak terjadi, pemerintah Indonesia bisa mengambil beberapa langkah berikut:Ā 


  • Meningkatkan Dukungan untuk UMKM: Memberikan insentif, bantuan finansial ,maupun membuka akses dana melalui Innovative Credit Scoring,Ā kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mereka bisa bertahan dan berkembang.Ā 

  • Pelatihan dan Pendidikan: Menyediakan program pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan bagi pekerja agar mereka bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar.

  • Reformasi Regulasi: Menyederhanakan regulasi bisnis untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.

  • Program Jaminan Sosial: Memperkuat program jaminan sosial dan asuransi pengangguran untuk memberikan perlindungan bagi pekerja yang terkena PHK.

  • Mendorong Investasi: Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan memberikan insentif pajak dan kemudahan perizinan bagi investor.


Langkah-langkah ini bisa membantu mengurangi jumlah PHK dan meningkatkan stabilitas pekerjaan di Indonesia.Ā 


Pasar kerja Indonesia pada intinya telah terpukul tahun ini. Memperbaikinya akan membutuhkan banyak usaha, mulai dari perubahan ekonomi hingga membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan. Tapi orang Indonesia tangguh, dan dengan sedikit usaha, mereka pasti bisa membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.


Comments


Commenting on this post isn't available anymore. Contact the site owner for more info.
  • Youtube CIPS
  • Twitter CIPS
  • Instagram CIPS
  • LinkedIn CIPS
  • Email CIPS
bottom of page