top of page

Peran Swasta Krusial dalam Meningkatkan Inklusivitas Pendidikan

Tak pelak lagi, mengingat keterbatasan sumber daya pemerintah, sektor swasta memainkan peran penting dalam mentransformasi sistem pendidikan negeri ini dan membantu tercapainya visi Indonesia Emas 2045.


“Dengan berpartisipasi dalam sektor pendidikan dan menyelaraskan usaha-usahanya dengan tujuan Indonesia Emas 2045, sektor swasta dapat berkontribusi besar pada perbaikan sistem pendidikan di Indonesia secara menyeluruh dan membantu pencapaian tujuan-tujuan pembangunan nasional,” ujar Totok Soefijanto, Mitra Senior, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).


Kemajuan bangsa, tambah Totok, dapat terjadi apabila sektor pendidikan mampu meningkatkan kualitas manusia dengan sistem pendidikan yang inovatif dan inklusif.


Kelebihan pemerintah dalam wewenang dan anggaran akan sangat efektif bila digabungkan dengan kelebihan swasta dalam hal fleksibilitas dan inovasi.


Sebuah studi yang dilakukan CIPS dengan dukungan Tanoto Foundation menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan program pendidikan yang ada dan mengatasi tantangan yang muncul selama lima tahun terakhir.


Namun kebijakan di tingkat kementerian dan lembaga pusat yang bagus di atas kertas, bisa saja menjadi buruk di tingkat sekolah karena lemahnya koordinasi dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sampai ke sekolah.


Maka diperlukan pengembangan sekolah yang mencakup aspek mutu dan ketersediaan guru, pengembangan kepemimpinan sekolah, keterlibatan dan dukungan pihak orang tua, serta manajemen sekolah yang responsif terhadap lingkungannya dalam rangka memperkuat otonomi sekolah.


Selanjutnya, perlu penekanan pada pendidikan vokasi dalam pengembangan tenaga kerja guna menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan kebutuhan masyarakat digital masa depan.


Terakhir, perlu memastikan tata kelola pendidikan yang dapat mendukung reformasi pendidikan melalui advokasi kebijakan, penguatan pengelolaan pendidikan di tingkat daerah, hingga pengembangan metode pembelajaran atau model evaluasi pendidikan di sekolah.


Sebagai katalisator, pihak swasta dapat memainkan peran penting, misalnya melalui intervensi kebijakan termasuk melalui implementasi program serta advokasi isu-isu pendidikan, menggalang dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta membantu memenuhi ketersediaan sumber daya.


Swasta dan BUMN dapat memberikan dukungan biaya operasional seperti untuk pelatihan kepala sekolah dan guru, serta pemberian beasiswa. Mereka juga berperan dalam menguji inovasi kecil dalam proses pembelajaran.


Sementara itu, pemerintah mengalokasikan fokusnya pada pengembangan infrastruktur pendidikan untuk mengejar standar kualitas yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.


Swasta juga dapat bermitra dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk melahirkan metode-metode pengajaran yang inovatif, memperbaiki dan menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri yang kian berubah, serta memberikan peluang pelatihan praktis bagi siswa.


Tentu saja, keberhasilan kontribusi sektor swasta di bidang pendidikan juga turut bergantung pada dukungan pemerintah melalui kebijakan yang kondusif bagi inisiatif sektor swasta. Semua saling membutuhkan, karena sektor pendidikan terlalu besar untuk ditangani satu pihak saja.


Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan banyak disrupsi ini, perlu skema kemitraan yang saling peduli antara pemerintah dan swasta, ekosistem yang lebih kondusif bagi semua pemangku kepentingan dalam bekerja.


Untuk lebih mempertajam kontribusi sektor swasta dalam mentransformasikan sistem pendidikan di Indonesia, CIPS akan menggelar diskusi panel secara hybrid di Jakarta pada hari Selasa 19 Maret 2024 dengan melibatkan narasumber kompeten dari pihak swasta, lembaga filantropi, serta lembaga riset. Peserta dipersilakan mendaftar disini.

bottom of page