top of page

APBN 2025: Harapan Baru, Tantangan Nyata

Pemerintahan baru akan segera berjalan, dan salah satu langkah awalnya adalah pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Anggaran ini bisa dibilang sebagai petunjuk arah: ke mana sebenarnya Indonesia akan dibawa oleh Presiden Prabowo Subianto di tahun pertamanya menjabat?


Dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dan inflasi di kisaran 2,5 persen, APBN ini menunjukkan ambisi besar. Pemerintah juga menargetkan defisit sebesar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara total belanja negara naik sekitar 6 persen dibanding tahun lalu, mencapai Rp3.621 triliun.


Fokus pada Makan Gratis dan Ketahanan Pangan

Salah satu program unggulan yang langsung menyita perhatian publik adalah Makan Bergizi GratisĀ untuk siswa. Di tahun pertama, program ini diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp71 triliun. Bukan jumlah yang kecil, tapi idenya besar: investasi pada masa depan anak-anak Indonesia agar tumbuh lebih sehat dan cerdas.

Pemerintah juga mendorong ketahanan pangan dengan anggaran Rp15 triliun—termasuk pembangunan lumbung pangan di desa, optimalisasi lahan, dan pembukaan sawah baru. Subsidi pupuk juga naik signifikan, dengan target penyaluran 9 juta ton dan total anggaran Rp131 triliun. Ini mencerminkan keinginan untuk memperkuat pertanian sebagai fondasi kedaulatan pangan.


Di Tengah Tantangan Ekonomi Global

Tapi dunia di luar sana sedang tidak baik-baik saja. Ekonomi global melambat, negara-negara besar seperti AS dan Tiongkok sedang mengalami tekanan. Hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dari sisi ekspor dan investasi.

Di sisi lain, konsumsi dalam negeri masih jadi andalan utama. Tapi belakangan ini, daya beli masyarakat justru menurun. Ini jadi alarm bagi pemerintah untuk benar-benar fokus menjaga stabilitas harga, memastikan bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran, dan menciptakan lapangan kerja.


Menariknya, sinyal positif datang dari wacana mempertahankan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Ini menunjukkan komitmen pada kebijakan fiskal yang hati-hati dan berbasis data. Tapi, di saat yang sama, rencana memperbesar struktur kabinet juga jadi tantangan—koordinasi antar kementerian bisa makin kompleks.


Untuk mencapai target defisit fiskal sambil tetap mendanai berbagai program prioritas yang penting bagi pembangunan nasional diperlukan beberapa langkah strategis:


  • Optimalisasi pendapatan negara dengan meningkatkan penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melalui reformasi perpajakan dan peningkatan efisiensi dalam pengumpulan pajak, termasuk memperluas basis pajak dan mengurangi kebocoran pajak.

  • Pengelolaan belanja yang efisien dengan memprioritaskan belanja negara pada program-program yang memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk alokasi anggaran yang tepat untuk pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

  • Pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah dapat fokus pada stabilisasi harga pangan dan energi, serta subsidi yang tepat sasaran.

  • Diversifikasi sumber pembiayaan dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, seperti penerbitan obligasi pemerintah dan pinjaman luar negeri dengan syarat yang menguntungkan.

  • Peningkatan investasi dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investasi domestik dan asing. Ini dapat dilakukan melalui penyederhanaan regulasi, peningkatan infrastruktur, dan pemberian insentif bagi investor.

  • Penguatan kerjasama internasional, dengan negara-negara lain dan organisasi internasional untuk mendapatkan dukungan finansial dan teknis dalam melaksanakan program-program prioritas.


Menuju Tahun Pertama Pemerintahan Baru

APBN 2025 adalah gambaran bagaimana pemerintah ingin menyeimbangkan antara janji kampanye dan kebutuhan nyata masyarakat. Tapi kita tahu, eksekusi jauh lebih penting daripada janji. Di tengah situasi global yang serba tak pasti, kunci keberhasilannya ada pada implementasi yang tepat dan pengawasan yang kuat dari publik.


Jadi, penting untuk kita ikuti dan kawal bersama perkembangannya di tahun pertama pemerintahan baru ini. Karena anggaran negara bukan hanya soal angka, tapi tentang masa depan kita bersama.


Comments


Commenting on this post isn't available anymore. Contact the site owner for more info.
  • Youtube CIPS
  • Twitter CIPS
  • Instagram CIPS
  • LinkedIn CIPS
  • Email CIPS
bottom of page