top of page

Apa Itu Keunggulan Komparatif?

Diperbarui: 3 jam yang lalu

Apa Itu Keunggulan Komparatif?

Keunggulan komparatif adalah kemampuan suatu pelaku ekonomi untuk memproduksi barang atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah dibandingkan dengan mitra dagangnya. Sebagai contoh, biaya tenaga kerja yang rendah di Tiongkok memberikan keunggulan komparatif bagi negara tersebut dalam sektor manufaktur ketika dibandingkan dengan kebanyakan negara-negara Barat. Di sisi lain, Afrika Selatan memiliki keunggulan komparatif di bidang pertambangan karena kekayaan sumber daya mineralnya.


Konsep keunggulan komparatif digunakan untuk menjelaskan mengapa perusahaan, negara, atau individu dapat memperoleh manfaat dari perdagangan.


Dalam konteks perdagangan internasional, keunggulan komparatif mengacu pada barang yang dapat diproduksi oleh suatu negara dengan biaya lebih rendah atau lebih efisien dibandingkan negara lain. Namun, beberapa ekonom modern berpendapat bahwa terlalu menempatkan fokus pada keunggulan komparatif dapat berisiko menimbulkan eksploitasi dan penurunan ketersediaan sumber daya nasional.


Hukum keunggulan komparatif umumnya dikaitkan dengan ekonom politik Inggris, David Ricardo, melalui bukunya On the Principles of Political Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun 1817, meskipun kemungkinan besar gagasan ini awalnya dikembangkan oleh mentor Ricardo, James Mill.


Poin-Poin Utama

  • Keunggulan komparatif menjadi salah satu konsep utama dalam perdagangan internasional. Negara akan mengekspor barang yang bisa diproduksi secara paling efisien dan mengimpor barang yang produksinya kurang efisien.

  • Faktor yang menjadi keunggulan komparatif bisa berupa tenaga kerja yang terampil, sumber daya alam, iklim ekonomi yang mendukung, atau stabilitas politik.

  • Teori keunggulan komparatif menggunakan konsep biaya peluang sebagai alat analisis untuk menentukan pilihan barang yang cocok untuk diekspor atau diimpor.


Memahami Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif merupakan salah satu konsep paling penting dalam teori ekonomi dan menjadi prinsip dasar dari gagasan bahwa semua pelaku usaha, kapan pun, dapat memperoleh manfaat bersama melalui kerja sama dan perdagangan sukarela. Konsep ini juga menjadi landasan utama dalam teori perdagangan internasional.


Kunci untuk memahami keunggulan komparatif adalah dengan memahami konsep biaya peluang. Secara sederhana, biaya peluang adalah potensi keuntungan yang hilang ketika seseorang memilih satu opsi dibandingkan opsi lainnya.


Dalam konteks keunggulan komparatif, biaya peluang suatu perusahaan (atau potensi keuntungan yang telah dilepaskan) berada pada angka yang lebih rendah jika dibandingkan perusahaan lain. Perusahaan dengan biaya peluang paling rendah—atau kehilangan potensi paling sedikit dibanding para pesaingnya—merupakan pihak yang memiliki keunggulan komparatif.


Cara lain untuk memahami keunggulan komparatif adalah dengan melihatnya sebagai pilihan terbaik yang dapat diambil ketika suatu pihak menghadapi trade-off. Jika setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, maka pilihan paling tepat yang dapat diambil adalah pilihan yang memiliki keunggulan komparatif.


Keanekaragaman Keterampilan

Banyak individu mulai memahami keuntungan komparatif diri mereka dari perbedaan upah yang mereka terima, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk memilih pekerjaan yang paling sesuai dengan kemampuan masing-masing. Misalnya, jika seorang matematikawan memperoleh penghasilan lebih tinggi sebagai insinyur dibandingkan menjadi guru, baik dirinya maupun orang-orang yang bertransaksi dengannya akan lebih diuntungkan jika ia memilih untuk bekerja di bidang teknik.


Semakin besar perbedaan biaya peluang antarindividu, semakin efisien pula pemetaan tenaga kerja dan semakin tinggi nilai produksi yang dapat dihasilkan.  Dengan meningkatnya keragaman keterampilan dan kemampuan, semakin besar peluang untuk melakukan perdagangan yang saling menguntungkan sesuai dengan keunggulan komparatif.


Contoh Keunggulan Komparatif

Sebagai contoh, coba kita bayangkan seorang atlet terkenal, Michael Jordan. Sebagai bintang basket dan baseball ternama, Michael Jordan memiliki kemampuan fisik yang luar biasa dibandingkan orang-orang pada umumnya. Kemampuan ini memungkinkan dirinya untuk melakukan hal-hal seperti mengecat rumahnya sendiri dengan cepat berkat keterampilan dan postur tubuhnya yang tinggi.


Anggaplah Michael Jordan bisa mengecat rumahnya dalam delapan jam. Namun, dalam waktu yang sama, ia juga dapat syuting iklan televisi dan mendapatkan penghasilan sebesar $50.000. Sementara itu, tetangganya, Joe, membutuhkan 10 jam untuk mengecat rumah Jordan, dan dalam waktu tersebut ia hanya bisa bekerja di restoran cepat saji dengan penghasilan sebesar $100.


Dalam contoh ini, Joe memiliki keunggulan komparatif sebagai pengecat rumah dikarenakan biaya peluangnya lebih rendah, meskipun Michael Jordan dapat mengecat rumah dengan lebih cepat dan lebih baik. Pilihan yang paling menguntungkan bagi Michael Jordan adalah untuk tetap melakukan syuting iklan televisi dan membayar Joe untuk mengecat rumahnya. Selama Michael Jordan memperoleh $50.000 dan Joe mendapatkan lebih dari $100, kedua pihak akan sama-sama diuntungkan. Dengan perbedaan keterampilan mereka, pengaturan ini kemungkinan besar menjadi cara terbaik untuk mencapai keuntungan bersama.


Keunggulan Komparatif vs. Keunggulan Absolut

Keunggulan komparatif merupakan kebalikan dari keunggulan absolut. Keunggulan absolut sendiri berarti kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa secara lebih banyak atau lebih baik dibandingkan orang lain. Sedangkan keunggulan komparatif mengacu pada kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah, dan tidak selalu dalam jumlah atau kualitas yang lebih tinggi.


Untuk memahami perbedaanya, kita ambil contoh seorang pengacara dan sekretarisnya. Pengacara tersebut lebih mahir dalam memberikan jasa hukum dibandingkan sekretarisnya, serta lebih cepat mengetik, dan mengatur dokumen. Dalam kasus ini, pengacara memiliki keunggulan absolut baik dalam pekerjaan hukum maupun tugas sebagai sekretaris.


Meskipun demikian, keduanya tetap mendapatkan manfaat dari pekerjaan mereka berkat keunggulan dan kekurangan komparatif yang mereka miliki. Misalnya, sang pengacara menghasilkan $175 per jam dari jasa hukum dan $25 per jam dari pekerjaan sekretaris. Sementara itu, sang sekretaris hanya bisa menghasilkan $0 per jam dari jasa hukum dan $20 per jam dari pekerjaan sekretaris. Di sini, peran biaya peluang menjadi sangat penting.


Untuk mendapatkan $25 dari pekerjaan sekretaris, sang pengacara harus kehilangan pendapatan  sebesar $175 dengan tidak menjalankan praktik hukumnya. Dikarenakan biaya peluang dari pekerjaan sekretaris tersebutlah sangat tinggi, maka lebih menguntungkan bagi sang pengacara untuk melanjutkan jasa hukumnya dan menyerahkan pekerjaan administratif tersebut kepada sang sekretaris. Sebaliknya, sang sekretaris akan lebih diuntungkan dengan mengetik dan menyusun dokumen bagi sang pengacara karena biaya peluangnya lebih rendah. Di sinilah letak keunggulan komparatif mereka masing-masing.


PENTING

Keunggulan komparatif merupakan sebuah konsep penting yang menunjukkan bahwa perdagangan akan tetap terjadi meskipun suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam semua produk.


Keunggulan Kompetitif vs. Keunggulan Komparatif

Keunggulan kompetitif merupakan kemampuan suatu perusahaan, ekonomi, negara, atau individu dalam memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan para pesaingnya. Konsep ini mirip dengan keunggulan komparatif, tetapi tetap memiliki sejumlah perbedaan.


Untuk memperoleh keunggulan kompetitif di bidang atau sektor yang sama, sebuah pihak terkait perlu mencapai setidaknya salah satu dari tiga hal berikut: menjadi penyedia dengan biaya terendah untuk barang atau jasa, menawarkan barang atau jasa yang lebih unggul dibandingkan para pesaing, atau memfokuskan diri pada segmen tertentu dari basis konsumen.


Keunggulan Komparatif dalam Perdagangan Internasional

David Ricardo mampu membuktikan bagaimana Inggris dan Portugal sama-sama mendapatkan keuntungan dengan melakukan spesialisasi tenaga kerja dan berdagang sesuai dengan keunggulan komparatif mereka. Dalam kasus ini, Portugal mampu memproduksi anggur dengan biaya yang rendah, sedangkan Inggris mampu memproduksi kain dengan murah. Ricardo memperkirakan bahwa setiap negara pada akhirnya akan menyadari hal ini dan berhenti mencoba memproduksi barang yang lebih mahal.


Dan benar, seiring waktu, Inggris menghentikan produksi anggurnya, sementara Portugal berhenti memproduksi kain. Kedua negara menyadari bahwa lebih menguntungkan bagi mereka untuk memperoleh barang-barang tersebut melalui perdagangan daripada memproduksinya sendiri di dalam negeri.


FAKTA SINGKAT

Keunggulan komparatif memiliki kaitan erat dengan perdagangan bebas (yang umumnya dianggap menguntungkan), sedangkan tarif lebih sering dikaitkan dengan perdagangan yang dibatasi serta pendekatan zero-sum.


Contoh modern: keunggulan komparatif Tiongkok dengan Amerika Serikat terletak pada biaya tenaga kerja yang rendah. Pekerja Tiongkok dapat memproduksi barang konsumen sederhana dengan biaya peluang yang jauh lebih rendah. Sementara itu, keunggulan komparatif Amerika Serikat berada pada spesialisasi tenaga kerja dan modal yang lebih besar. Pekerja Amerika mampu memproduksi barang atau peluang investasi yang kompleks dengan biaya peluang lebih rendah. Dengan berspesialisasi dan berdagang berdasarkan keunggulan masing-masing, kedua negara bisa sama-sama diuntungkan.


Teori keunggulan komparatif juga menjelaskan mengapa kebijakan proteksionisme sering kali gagal. Para penganut teori ini beranggapan bahwa negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional sudah berupaya mencari mitra dagang yang memiliki keunggulan komparatif.


Jika suatu negara menarik diri dari perjanjian perdagangan internasional dan memberlakukan tarif, hal ini dapat menimbulkan manfaat sementara, seperti terciptanya lapangan kerja atau industri baru. Namun, solusi ini tidak akan bertahan lama. Dalam jangka panjang, negara tersebut akan kalah bersaing dengan negara tetangga yang mampu memproduksi barang-barang tersebut dengan biaya peluang lebih rendah dan lebih efisien.



FAKTA SINGKAT

Pemahaman klasik akan keunggulan komparatif tidak memperhitungkan segala risiko yang mungkin muncul akibat spesialisasi yang dilakukan secara berlebihan. Sebagai contoh, sebuah negara agraris yang memprioritaskan tanaman ekspor serta mengandalkan kebutuhan pangannya dari pasar internasional akan lebih mudah terdampak fluktuasi harga global.


Kritik terhadap Keunggulan Komparatif

Mengapa perdagangan antarnegara tidak sepenuhnya terbuka? Jika prinsip perdagangan bebas berlaku, mengapa sejumlah negara tetap miskin sementara negara lain diuntungkan? Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan komparatif tidak selalu berlaku sebagaimana yang tertulis dalam teori. Ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi, tetapi salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah apa yang disebut para ekonom sebagai rent seeking. Rent seeking terjadi ketika sekelompok pihak secara aktif mengorganisir upaya untuk melobi pemerintah demi menjaga atau melindungi kepentingan mereka sendiri.


Contohnya, sebuah produsen sepatu di Amerika menyadari dan menerima argumen perdagangan bebas, tetapi mereka tahu bahwa kepentingan mereka akan terancam oleh masuknya sepatu asing yang harganya lebih murah. Walaupun produktivitas para pekerja bisa meningkat jika mereka beralih dari pembuatan sepatu ke produksi komputer, tidak ada seorang pun yang bersedia menanggung risiko kehilangan pekerjaan atau menurunnya keuntungan dalam jangka pendek.


Keinginan ini mendorong para produsen sepatu untuk melobi pemerintah demi mendapatkan, misalnya, keringanan pajak khusus bagi produk mereka atau memberlakukan bea tambahan (atau bahkan larangan total) terhadap sepatu impor. Berbagai argumen pun dikemukakan untuk menyelamatkan pekerjaan masyarakat Amerika dan mempertahankan keahlian khas yang telah lama menjadi bagian dari tradisi mereka. Namun, dalam jangka panjang, langkah proteksionis semacam ini justru menurunkan produktivitas tenaga kerja Amerika dan membuat konsumen Amerika relatif lebih miskin.


Keuntungan dan Kekurangan Keunggulan Komparatif


Keuntungan 

Dalam perdagangan internasional, hukum keunggulan komparatif kerap digunakan sebagai landasan untuk mendorong globalisasi. Prinsip ini berargumen bahwa negara dapat memperoleh hasil ekonomi yang lebih tinggi dengan memfokuskan produksi pada barang-barang paling efisien dan hemat biaya, lalu memperdagangkannya dengan negara lain. Contohnya, Tiongkok dan Korea Selatan berhasil meningkatkan tingkat produktivitasnya secara signifikan dengan memusatkan ekonomi mereka pada industri-industri ekspor tertentu di mana keduanya memiliki keunggulan komparatif.


Prinsip keunggulan komparatif memungkinkan sebuah perusahaan atau negara untuk meningkatkan efisiensi dengan berkonsentrasi untuk membuat produk dengan biaya yang paling rendah, sementara kebutuhan lain yang lebih mahal atau memakan waktu lebih lama dapat dipenuhi melalui sumber lain. Dengan cara ini, biaya produksi yang tidak perlu dapat ditekan, dan keuntungan pun akan meningkat secara keseluruhan.


Kekurangan

Di sisi lain, spesialisasi yang dilakukan secara berlebihan juga bisa menimbulkan dampak negatif, terutama bagi negara-negara berkembang. Meskipun perdagangan bebas memberikan akses bagi negara maju untuk merekrut tenaga kerja secara murah, praktik ini sering kali menyebabkan tingginya biaya sosial akibat terjadinya eksploitasi pekerja lokal.


Dengan memindahkan produksi ke negara-negara yang memiliki peraturan ketenagakerjaan lebih longgar, perusahaan bisa memanfaatkan praktik kerja yang dilarang di negara asal mereka, seperti penggunaan tenaga kerja anak di bawah umur dan kerja paksa.


Demikian pula, sebuah negara agraris yang hanya berfokus pada sejumlah komoditas ekspor tertentu berisiko mengalami penurunan kesuburan tanah, kerusakan sumber daya alam, serta dampak negatif bagi masyarakat adat. Selain itu, terlalu mengandalkan spesialisasi tertentu juga dapat menimbulkan kerugian strategis, karena membuat negara tersebut sangat bergantung pada fluktuasi harga pangan di pasar global.


Kelebihan dan Kekurangan Keunggulan Komparatif

Kelebihan

Kekurangan

  • Tingkat efisiensi yang lebih tinggi

  • Negara berkembang relatif lebih sering dirugikan

  • Margin keuntungan meningkat

  • Bisa mendorong munculnya kondisi kerja yang tidak layak di negara lain

  • Mengurangi ketergantungan proteksi pemerintah

  • Berisiko merusak sumber daya 


  • Berisiko menyebabkan spesialisasi secara berlebihan


  • Berpotensi memunculkan praktik rent-seeking


Penjelasan Sederhana

Keunggulan komparatif adalah konsep yang menjelaskan jenis barang yang bisa diproduksi oleh suatu negara atau pelaku ekonomi secara lebih efisien dibandingkan pihak lain. Tingkat efisiensi ini diukur dengan membandingkannya terhadap barang lain yang dapat dihasilkan menggunakan waktu dan sumber daya yang sama. Bayangkan seorang petani yang mahir dalam membuat kerajinan kayu. Meski ia menguasai bidang tersebut, ia tinggal di daerah yang kekurangan petani dan memiliki banyak pengrajin. Dalam situasi seperti itu, pilihan paling menguntungkan bagi dirinya justru untuk tetap bertani, karena di sanalah ia dapat memberikan nilai tambah terbesar dalam jangka panjang.


Para ekonom menggunakan konsep keunggulan komparatif untuk menunjukkan mengapa negara-negara bisa mengambil manfaat dari perdagangan internasional, serta mengapa seseorang dapat menjadi lebih produktif jika ia menekuni satu keahlian tertentu dibandingkan mencoba menjalani banyak profesi sekaligus. Dengan berkonsentrasi pada bidang yang mereka kuasai, baik individu maupun negara dapat meraih manfaat yang jauh lebih besar dari perdagangan.


Seperti Apa Penerapannya di Dunia Nyata?

Prinsip keunggulan komparatif berpendapat bahwa pilihan terbaik bagi kita adalah untuk memfokuskan diri pada keunggulan komparatif yang kita miliki. Prinsip ini dapat membantu kita dalam mengambil berbagai keputusan, mulai dari perencanaan bisnis hingga pilihan karier. 


Sebagai contoh, bayangkan seorang siswa yang harus memilih antara mengikuti sekolah kedokteran atau bekerja sebagai tukang las. Meskipun ia sangat mahir dalam melakukan pekerjaan logam, kebutuhan akan dokter jauh lebih besar, dan ini berarti keunggulan komparatif yang ia miliki kemungkinan besar ada di bidang kedokteran. Dalam jangka panjang, ia akan memperoleh penghasilan lebih tinggi sebagai dokter dan dengan mempekerjakan orang lain untuk mengelas. Menariknya, pilihan ini tetap masuk akal walaupun tukang las lain mungkin tidak seahli dirinya.


Siapa Penemu Hukum Keunggulan Komparatif?

Teori keunggulan komparatif awalnya dikenal melalui tulisan David Ricardo dalam bukunya On the Principles of Political Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun 1817. Namun, konsep tersebut diduga pertama kali dirumuskan oleh mentor dan editor Ricardo, James Mill, yang juga membahas topik ini dalam tulisannya.


Bagaimana Cara Mengukur Keunggulan Komparatif?

Keunggulan komparatif umumnya diukur melalui biaya peluang, atau nilai dari barang lain yang bisa diproduksi dengan menggunakan sumber daya yang sama. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan biaya peluang dari pelaku ekonomi lain dalam memproduksi barang yang sama.


Sebagai contoh, jika Pabrik A dapat memproduksi 100 pasang sepatu dengan sumber daya yang sama dengan yang dibutuhkan untuk memproduksi 500 buah ikat pinggang, maka setiap pasang sepatu memiliki biaya peluang sebesar lima ikat pinggang. Sementara itu, Pabrik B dapat membuat tiga ikat pinggang dengan sumber daya yang sama dengan yang dibutuhkan untuk membuat satu pasang sepatu. Dari perbandingan ini kita dapat melihat bahwa, Pabrik A memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi ikat pinggang, dan Pabrik B memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi sepatu.


Seperti Apa Contoh Keunggulan Komparatif?

Salah satu contoh kasus yang menarik tentang keunggulan komparatif dapat kita temukan pada seorang eksekutif tingkat tinggi yang sedang mempertimbangkan untuk mempekerjakan seorang asisten untuk membalas email atau menangani tugas sekretaris lainnya. Sebenarnya, ia bisa saja lebih mahir dalam melakukan tugas-tugas tersebut dibandingkan asistennya—tetapi waktu yang ia habiskan untuk menyelesaikan hal tersebut dapat digunakan secara lebih produktif untuk melakukan pekerjaan eksekutif.


Demikian pula, meskipun sang asisten tidak terlalu mahir dalam mengerjakan pekerjaan sekretaris, ia belum tentu memiliki kemampuan yang cocok untuk melakukan pekerjaan eksekutif. Oleh karena itu, keduanya akan lebih efektif dan produktif dengan berfokus pada bidang yang sesuai dengan keunggulan komparatif mereka.


Kesimpulan

Keunggulan komparatif adalah salah satu konsep terpenting dalam teori ekonomi. Dalam perspektif ekonomi klasik, konsep ini menjelaskan bagaimana individu, negara, atau perusahaan dapat memperoleh manfaat bersama yang lebih besar melalui perdagangan dibandingkan hanya mengandalkan produksi secara mandiri. Namun, para ekonom modern juga menekankan bahwa keuntungan ini tidak selalu seimbang dan terkadang dapat menimbulkan eksploitasi terhadap pihak yang lebih lemah.




Catatan:

Artikel ini ditulis oleh Adam Hayes dan dipublikasikan oleh Investopedia. CIPS menerjemahkan dan menggunakannya untuk tujuan pendidikan sebagai referensi bacaan tambahan mahasiswa dalam CIPS Learning Hub Teaching Toolkit. Artikel ini tidak mencerminkan pandangan CIPS.

  • Youtube CIPS
  • Twitter CIPS
  • Instagram CIPS
  • LinkedIn CIPS
  • Email CIPS
bottom of page