Ramadan Tiba: Menjaga Kestabilan Harga Gula melalui Kebijakan Non-Tarif dan Produktivitas Gula Nasional
Kam, 29 Apr
|Zoom dan YouTube
Waktu & Lokasi
29 Apr 2021, 10.30
Zoom dan YouTube
Tentang Event
Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) yang didukung oleh Friedrich Naumann Foundation (FNF) Indonesia dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melanjutkan diskusi mengenai kebijakan yang mempengaruhi hak atas pangan masyarakat Indonesia.
Mengacu pada Analisis CIPS, harga gula di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara tetangga. Pada bulan Februari 2021, harga gula di Indonesia mencapai Rp 12.600/kg. Sedangkan di bulan yang sama, harga gula di Malaysia dan Thailand masing-masing adalah Rp 10.307/kg dan Rp 10.491/kg.
Impor salah satu instrumen dalam memenuhi kebutuhan gula secara nasional. Namun kebijakan non-tarif mempengaruhi harga gula di pasaran. Sedangkan produktivitas dari industri gula di Indonesia masih rendah karena alat produksi dan pabrik gula masih tertinggal teknologi sehingga belum dapat menghasilkan gula sesuai permintaan konsumen nasional.
Melalui kegiatan ini, CIPS akan mengembangkan dua solusi yang dapat mendukung pemerintah dalam menyediakan gula terjangkau, yaitu dengan: meningkatkan daya saing industri gula di Indonesia serta isu kebijakan non-tarif pada impor gula yang memberi dampak pada harga gula.
Tonton ulang rekaman webinarnya di sini.
Hadir sebagai pembicara:
- Felippa Amanta – Kepala Peneliti Pusat Kajian Kebijakan Indonesia - Materi
- Ir. Supriadi, M.Si - Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia - Materi
Moderator: Arumdriya Murwani – Peneliti Muda Center for Indonesian Policy Studies