Indonesia dalam G20: Menuju Kemerdekaan dari Malnutrisi dan Kelaparan

77 tahun merdeka, malnutrisi dan kelaparan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Sebelum datangnya pandemi COVID-19, angka malnutrisi di Indonesia relatif tinggi. Hal ini diperparah dengan pandemiCOVID-19, beban berat fasilitas kesehatan, terganggunya rantai pasokan makanan, dan permasalahan ekonomi akibat COVID-19 menjadi faktor peningkatan jumlah anak-anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia sebagaimana disebutkan oleh UNICEF. Sedangkan pada tahun 2021, data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukan bahwa angka prevalensi stunting mencapai 5,22 juta. Selain itu, 45% rumah tangga di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menyediakan makanan bernutrisi di meja makannya.

Untuk mengakomodasi sarana diskusi dan komunikasi berbagai macam pemangku kepentingan, CIPS sebagai tuan rumah dari Think20 (T20) Task Force 4 akan mengadakan diskusi tentang malnutrisi dan kelaparan di Indonesia. Diskusi ini akan membahas apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka malnutrisi di Indonesia bersama:

• Ribut Purwanti - Head of External Affairs, Unilever Indonesia
• Pungkas Bahjuri Ali  - Direktur Kesehatan dan Ahli Gizi Masyarakat, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
• Dr.Rachmi Widiriani, SP. MSi - Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Pangan Nasional
• Aditya Alta - Peneliti, Center for Indonesian Policy Studies

Moderator : Azizah Fauzi - Peneliti Muda, Center for Indonesian Policy Studies

This event was made possible with support from the David and Lucile Packard Foundation.