Food Security Symposia: Harga Daging Ayam Naik, Harga Jagung Pemicunya?
Fri, Sep 24
|Zoom Webinar & YouTube
Time & Location
Sep 24, 2021, 9:30 AM GMT+7
Zoom Webinar & YouTube
About the event
Memperingati Hari Tani Nasional, CIPS akan meluncurkan produk terbarunya yaitu Food Monitor; laporan yang mengumpulkan analisis dan data produktivitas dari tiga komoditas pangan di Indonesia serta perkembangan kebijakannya.
Untuk mengenalkan produk tersebut, CIPS menghadirkan rangkaian webinar Food Security Symposia yang mendiskusikan perkembangan komoditas pangan di Indonesia serta kebijakan yang dapat mendukung ketahanan pangan di Tanah Air.
Dalam diskusi pertama ini, CIPS akan membahas peran harga jagung pada industri unggas.
Pada dasarnya, produktivitas jagung meningkat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, produktivitas jagung masih belum dapat memenuhi kebutuhan nasional, tak terkecuali untuk kebutuhan pakan ternak ayam.
Selain itu, kualitas jagung nasional juga belum sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia, contohnya, kadar air yang digunakan terlalu tinggi sehingga tidak sesuai untuk keperluan pakan ternak.
Untuk memenuhi kesenjangan antara produksi dengan kebutuhan, termasuk untuk kebutuhan pakan ternak, impor menjadi salah satu instrumen dalam menyediakan jagung terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Namun, beberapa kebijakan dan regulasi pemerintah masih menghambat akses peternak pada pangan jagung berkualitas dan terjangkau. Lalu, berbagai macam tantangan lainnya, seperti distribusi jagung yang tidak merata, masih menghambat peternak dalam mengakses jagung yang merata.
Harga jagung yang tinggi memberi dampak signifikan pada harga daging ayam dan telur di Indonesia. Mengutip dari berita terkini, harga jagung untuk pakan ternak telah melebihi Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tentunya berdampak pada harga daging ayam dan telur di pasaran.
Lantas, kebijakan seperti apa yang dapat mendukung para peternak ayam dan telur dalam mengakses pakan berkualitas terjangkau?
Hadiri diskusinya bersama:
- Aditya Alta - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies
- Michael Raffy - Petani dan Anggota SEKTIMUDA
Moderator: Arumdriya Murwani - Peneliti Muda, Center for Indonesian Policy Studies