Bagaimana Sektor Swasta Dapat Mendukung Pemerintah Dalam Meningkatkan Akses Vaksin COVID-19 kepada Masyarakat?

Dalam rangka peluncuran publikasi kebijakan terbaru, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) akan mengadakan diskusi untuk membahas peluang pelibatan sektor swasta dalam meningkatkan akses COVID-19 kepada masyarakat yang lebih luas.

Untuk mempercepat penanggulangan wabah pandemi COVID-19 dan mencapai herd immunity, Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah menaikkan target vaksinasi dari 181.5 juta menjadi sekitar 208 juta. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meningkatkan target vaksinasi harian pemerintah menjadi 5 juta dosis.

Berbagai macam program sudah dijalankan oleh pemerintah dalam menyediakan vaksin COVID-19 kepada masyarakat umum dan mencapai target tersebut. Namun, berdasarkan hasil riset CIPS, tingkat vaksinasi masih cenderung rendah dan jauh di bawah target  karena akses vaksin COVID-19 yang masih belum dapat mencapai masyarakat yang lebih luas. Contohnya, pengadaan dan distribusi semua jenis vaksin saat ini hanya bisa dilakukan oleh satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Salah satu strategi yang dapat diadopsi oleh pemerintah agar dapat membenahi rantai distribusi vaksin COVID-19  adalah dengan meningkatkan pelibatan sektor swasta dalam proses distribusi vaksin. Kapasitas serta fasilitas yang dimiliki oleh sektor swasta dapat dimanfaatkan oleh pemerintah agar dapat meningkatkan akses vaksin COVID-19 kepada masyarakat yang lebih luas.

Melalui kegiatan ini, CIPS akan mengundang narasumber pakar untuk membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apa yang harus menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan efektivitas program vaksinasi demi tercapainya target herd immunity atau kekebalan kelompok?

2.  Bagaimana peran sektor swasta dapat mendukung upaya pemerataan cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia? Apa saja tantangan dan peluangnya?

Hadiri diskusinya bersama:

1. Andree Surianta - Associate Researcher, Center for Indonesian Policy Studies
2. Charles Honoris - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
3. Lia G. Partakusuma - Sekretaris Jenderal, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)

Moderator: Indra Setiawan - Peneliti Muda, Center for Indonesian Policy Studies