Hari Tani Nasional 2022: Keberlanjutan, Teknologi, dan Pembaruan

Perubahan iklim dan pertanian merupakan dua hal yang saling berkaitan. Di satu sisi, perubahan iklim menjadi tantangan bagi sektor pertanian Indonesia dengan dampak yang diakibatkan seperti perubahan pola cuaca dan kondisi iklim yang tidak menentu. Di sisi lain, pertanian juga merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca (GHG). Wold Bank menyebutkan, sistem pertanian menyumbang 19-29% dari total emisi rumah kaca di dunia. Selain itu, regenerasi petani juga merupakan tantangan lain bagi pertanian Indonesia. Popularitas sektor agrikultur bagi pemuda di Indonesia terus menurun. Pada 2021, sektor ini hanya menyerap sebanyak 19,18% pemuda dari jumlah 29,18% satu dekade sebelumnya. Untuk mendiskusikan tantangan ini, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengadakan diskusi dalam rangka Hari Tani Nasional. Diskusi ini akan membahas bagaimana adopsi teknologi pada pertanian dapat menjadi peluang untuk mewujudkan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim, dan di sisi lain dapat menarik minat orang muda Indonesia.