Dari Lokal Jadi Global:Mendorong Kemajuan Industri Makanan dan Minuman Indonesia melalui Keterlibatan Aktif di Rantai P

Salah satu faktor utama industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami stagnasi adalah keterbatasan Indonesia dalam pemanfaatan rantai nilai global atauRantai Nilai Global(GVC). Sejauh ini, Indonesia sejauh ini lebih banyak mengekspor bahan baku dari bahan baku untuk diolah di dalam negeri lalu lintas. Rantai pasok global Indonesia juga terhambat oleh kerangka peraturan yang sering rumit, tumpang tindih, dan saling bertentangan terutama dalam sektor pangan dan pertanian.

Berangkat dari hal tersebut, CIPS akan mengadakan kuliah umum dengan judul“Dari Lokal Jadi Global:Mendorong Kemajuan Industri Makanan dan Minuman Indonesia melalui Keterlibatan Aktif di Rantai Pasok Global”dalam rangka peluncuran makalah kebijakan terbaru“Perdagangan untuk Pemulihan Ekonomi: Kebijakan Impor untuk Mendukung Sektor Makanan dan Minuman Indonesia.”Kuliah umum ini juga akan mengenalkan situs interaktif “Di Balik Bungkus” yang mengupas proses pembuatan tiga produk favorit masyarakat, dan mengajak peserta untuk berpartisipasi dalam “Lomba Di Balik Bungkus.”